Pelindo Multi Terminal Edukasi Kesadaran Finansial dalam BREATH Session Maret 2025

Dalam upaya meningkatkan kesadaran finansial dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bidang multipurpose menggelar webinar BREATH (Balancing Resilience, Energy, and Health) Session edisi Maret ke-17 dengan tema "Keuangan Sehat, Hidup Berkah: Stop Judi Online", Kamis (13/3).

 

Direktur SDM Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto, menegaskan bahwa menjaga kesehatan finansial bukan hanya tentang mengelola uang, tetapi juga menjauhkan diri dari praktik yang merugikan seperti judi online.

 

"Bicara tentang keuangan yang sehat, berkah, dan stop judi online bukan sekadar diskusi, tetapi sebuah panggilan untuk bertindak. Judi online kini telah menjadi masalah sosial yang mengancam kesejahteraan individu. Berdasarkan data, terdapat 8,8 juta pengguna judi online di Indonesia, dan 500 ribu di antaranya adalah pelajar. Bijaklah dalam mengelola keuangan, prioritaskan kebutuhan utama, dan jangan tergoda judi online," ujarnya.

 

Sementara itu, Ekonom Syariah Indonesia, Adiwarman, menyoroti keterkaitan antara pinjaman online (pinjol) dan judi online.

 

"Jangan terjerat pinjaman online karena berujung pada judi online. Meminjamnya mudah, tetapi melunasinya sulit. Dengan bunga 0,5 persen per hari, pinjaman online dapat membuat seseorang terjebak dalam lingkaran utang yang semakin besar," jelasnya.

 

Deputy Funding Regional Office BSI II Medan, Luthfi Bukhari, juga menyoroti dampak buruk masalah keuangan terhadap masyarakat.

 

"Sebanyak 56% responden menyatakan bahwa masalah keuangan menyebabkan stres. Satu dari lima karyawan mengalami masalah finansial yang berdampak pada peningkatan ketidakhadiran dan penurunan produktivitas. Selain itu, sebanyak 129 juta orang Indonesia telah terjerat pinjaman online berdasarkan data Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia hingga Mei 2024, di mana 60% di antaranya adalah anak muda berusia 19–34 tahun," paparnya.

 

Fakta ini menunjukkan bahwa rendahnya literasi keuangan dan digital menjadi faktor utama yang membuat masyarakat rentan terhadap penipuan finansial. Meskipun indeks inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 85,10%, tingkat literasi keuangan masih 49,68%, yang berarti banyak orang memiliki akses ke layanan keuangan tetapi belum memiliki pemahaman yang cukup dalam mengelola keuangan mereka.

 

Dengan lebih dari 275 juta penduduk, di mana lebih dari 50% terdiri dari generasi Z dan milenial, serta penetrasi internet mencapai 210 juta orang, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan literasi digital dan keuangan. Rendahnya pemahaman ini membuat masyarakat semakin rentan terhadap praktik keuangan yang merugikan, seperti judi online dan pinjaman ilegal.

 

Melalui webinar ini, Pelindo Multi Terminal berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan serta menjauhi jebakan judi online dan pinjaman ilegal.