Pelindo Multi Terminal Perkuat Kesiapsiagaan Darurat di Pelabuhan Belawan dengan Serangkaian Latihan Tanggap Darurat
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Bulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, PT Pelindo Multi Terminal
(SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus memperkuat
kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat dengan serangkaian latihan tanggap
darurat seperti simulasi kebakaran, penanganan korban jiwa, serta
penanggulangan tumpahan minyak di perairan pelabuhan.
Bersinergi dengan Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Belawan, mitra kerja, serta berbagai
stakeholder kepelabuhanan, latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan
personel dan fasilitas dalam menghadapi potensi insiden yang dapat berdampak
pada keselamatan pekerja dan kelancaran operasional pelabuhan.
Branch Manager SPMT Belawan, Khoiruddin Lubis,
menegaskan bahwa aspek keselamatan merupakan prioritas utama dalam operasional
pelabuhan. “Melalui simulasi ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh pihak
yang bekerja di lingkungan Pelabuhan Belawan memiliki pemahaman dan
keterampilan yang memadai dalam menangani keadaan darurat. Kesiapsiagaan yang
baik akan meminimalkan risiko kecelakaan kerja serta dampak negatif terhadap
lingkungan,” ujarnya belum lama ini di Terminal Penumpang Bandar Deli.
Senada dengan Executive General Manager Pelindo
Regional 1 Belawan, Jonedi Ramli menerangkan, saat ini pelabuhan menghadapi
berbagai tantangan terkait K3, termasuk risiko kecelakaan kerja akibat
aktivitas bongkar muat, paparan bahan berbahaya, serta kondisi cuaca ekstrem
yang dapat mempengaruhi keselamatan pekerja. "Oleh karena itu, penerapan
prosedur K3 yang ketat, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, serta
peningkatan kapasitas pekerja dalam menghadapi potensi bahaya menjadi prioritas
utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. kami mengajak seluruh
pihak untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap aspek keselamatan dan
kesehatan kerja di lingkungan Pelabuhan Belawan guna mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja," ujarnya.
Salah satu skenario yang dilakukan dalam latihan
ini adalah simulasi kebakaran di area bongkar muat yang melibatkan upaya
evakuasi pekerja dan pemadaman api menggunakan alat pemadam kebakaran portabel
serta sistem hydrant pelabuhan.
Terkait itu Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan
Laut, dan Kepelabuhan, Hot Marojahan Hutapea, mewakili Kepala KSOP Belawan,
menyampaikan, latihan ini menjadi bagian penting dalam memastikan keamanan
aktivitas kepelabuhanan.
“Keselamatan kerja harus menjadi perhatian utama
semua pihak. Simulasi ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan respons
cepat terhadap keadaan darurat, sehingga risiko terhadap pekerja dan lingkungan
dapat ditekan semaksimal mungkin. Selain itu sinergi antara operator pelabuhan,
mitra kerja, dan regulator sangat penting untuk menciptakan ekosistem kerja
yang aman, produktif, dan berkelanjutan," ungkapnya.
Sebagai simbol kesepakatan dalam mewujudkan
lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat, SPMT, KSOP, dan mitra pelabuhan
menandatangani komitmen K3 bersama.
Farid Chairmawan, VP Komunikasi Korporasi &
Protokoler PT Pelindo Multi Terminal, menambahkan, selain meningkatkan
kesiapsiagaan, latihan ini juga menjadi ajang edukasi bagi seluruh pekerja dan
stakeholder mengenai pentingnya penerapan standar K3 dalam setiap aktivitas
kepelabuhanan.
"Pelindo Multi Terminal menegaskan
komitmennya untuk terus mengedepankan aspek keselamatan dalam operasional
pelabuhan serta mendorong budaya kerja yang lebih aman dan produktif. Dengan
adanya latihan tanggap darurat ini, diharapkan seluruh pihak yang bekerja di
Pelabuhan Belawan semakin siap dalam menghadapi potensi insiden serta dapat
berkontribusi dalam menciptakan ekosistem kerja yang lebih aman dan
berkelanjutan," pungkas Farid.