Penerapan Sistem PTOS-M di
Terminal Jamrud, Nilam dan Mirah, Surabaya sudah diterapkan sejak Mei 2023
Terus berkomitmen meningkatkan pelayanan
kepada para pengguna jasa di pelabuhan, sekaligus mengawal denyut nadi logistik
operasional pelabuhan nonpetikemas di Indonesia, PT Pelindo Multi Terminal
(SPMT), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan salah
satunya Branch Jamrud Nilam Mirah menunjukkan kinerja positif dari transformasi
pelabuhan yang dilakukan.
Direktur Operasi PT Pelindo Multi Terminal Arif
Rusman Yulianto menerangkan, SPMT terus melakukan proses transformasi dan
standarisasi operasional dan komersial di seluruh pelabuhan yang dimulai dari
pre-transformasi, standarisasi, sistemisasi, dan integrasi yang pelaksanaanya
mengacu pada 6 pilar yakni, Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur
& HSSE.
Secara berkelanjutan hal ini ditunjukkan oleh
Terminal Jamrud sejalan dengan sistem operasi pelabuhan multi terminal
terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System
Multipurpose) dan secara progresif tampak pada capaian kinerjanya selama 2023.
"PTOS-M memiliki arsitektur yang
terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti customer portal, sistem
layanan kapal, dan sistem layanan keuangan. Selain terintegrasi dengan beberapa
sistem, PTOS-M memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan
seperti online booking request, operation planning, storage inventory,
serta control & monitoring," terang Arif.
PTOS-M menjadi bagian dari proses transformasi
dan standarisasi yang juga berdampak pada peningkatan produktivitas
Ton/Ship/Day (T/S/D) serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.
"Produktivitas di Branch Jamrud Nilam
Mirah sebelumnya adalah 1.385 T/S/D, setelah dilakukan transformasi meningkat
sebesar 31% yaitu 1.814 T/S/D," sahut Branch Manager (BM) Jamrud Nilam
Mirah, Muh Junaedhy.
SPMT juga mencatat kenaikan kinerja dalam
pelayanan arus muatan barang, dengan rincian arus barang curah kering seperti
batu bara, bijih besi, gula, kedelai dan lainnya naik 5,9% year on year (yoy)
sebesar 55,1 juta ton, sementara curah cair mengalami peningkatan 8,9% (yoy)
sebesar 30,3 juta ton.
Sementara itu arus bongkar muat untuk 5
komoditas terbesar di Terminal Jamrud yang meliputi steel billet, steel coil,
steel slab, calcium carbonat, dan pupuk sepanjang tahun 2023 sebanyak 2.779.850
ton, meningkat 8,4% dibandingkan tahun 2022 yang sejumlah 2.564.015 ton.
Tahun 2023, Pelindo melakukan penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perum Bulog untuk layanan kegiatan
jasa bongkar muat impor komoditas pangan, dalam hal ini, SPMT ditugaskan untuk
menangani bongkar muat di terminal nonpetikemas. Sebanyak 2 juta ton kuota
impor beras milik Perum Bulog di mana bongkar muatnya akan ditangani oleh SPMT
di seluruh Indonesia.
Sebagai terminal kargo umum dan curah kering
yang melayani bongkar muat seperti komoditi beras, gula, jagung, biji besi, dan
lain sebagainya, branch Jamrud Nilam Mirah di Surabaya menjadi salah satu
pelabuhan yang berperan menangani kargo komoditas beras impor yang berasal dari
Vietnam, Thailand, dan negara lainnya untuk didistribusikan ke berbagai wilayah
di Jawa Timur.
Ditambahkan Muh Junaedhy, sepanjang tahun
2023, komoditas beras impor yang dibongkar di Terminal Jamrud sebanyak 392.000
ton.
Saat ini SPMT telah melakukan proses
transformasi di 25 terminal di seluruh wilayah kerjanya, tak terkecuali Branch
Jamrud Nilam Mirah.
Pada pilar proses bisnis, proses transformasi
dan standarisasi yang dilakukan di Branch Jamrud Nilam Mirah dengan melakukan
penataan traffic flow dan review pelaksanaan one day billing; pilar peralatan
meliputi peningkatan ketersediaan alat/maintenance dan peningkatan compliance;
pilar infrastruktur meliputi perbaikan dan perawatan fasilitas terminal; pilar
teknologi yakni implementasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System
Multipurpose) berbasis planning & control; pilar SDM dengan melakukan
peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM serta memperbarui surat izin operator;
serta pilar HSSE dengan melakukan pemenuhan sertifikasi HSSE, pemenuhan rambu
dan marka, dan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD).
Sementara itu Direktur SDM SPMT Edi Priyanto
menambahkan dalam mendukung proses transformasi dan standarisasi pelabuhan,
SPMT terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM melalui
pelatihan, workshop, dan sertifikasi bagi pekerja SPMT.
"Sepanjang 2 tahun ini SPMT juga gencar
melakukan pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan, diwujudkan
melalui berbagai ruang belajar dan diskusi virtual melalui komunitas seperti
Community of Practice (COP) dan Community of Interest (COI) yang mengeksplor
dunia kepelabuhanan serta sesi sharing session dengan membahas beragam tema
untuk mendukung work life balance pekerja," tutur Edi.
Sementara itu, dalam operasionalnya, SPMT
Branch Jamrud Nilam Mirah memiliki 5 unit Harbour Mobile Crane (HMC), 2 unit
Excavator, 7 unit Forklift, 4 unit Harbour Portal Crane (HPC), 11 unit Grab, 12
unit Hopper, 5 unit jembatan timbang, dan 1 unit wheel loader serta didukung
dengan kedalaman laut 10 mLWS, stacking yard seluas 85.202 m2, dermaga
sepanjang 3.647 m, dan warehouse area seluas 20.040 m2.
Komoditas bongkar muat yang dilayani meliputi
steel coil, soda ash, raw sugar, pupuk, garam, barite, molases, gandum, semen,
CPO, BBM.
Terminal Jamrud merupakan terminal kargo umum
dan curah kering yang berada di area Pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan utama
yang berada di kota Surabaya. Terminal Jamrud terdiri dari tiga dermaga yaitu
Jamrud Utara dan Barat untuk general cargo dan curah kering internasional,
serta Jamrud Selatan untuk pelayanan general cargo domestik.
SELESAI