SUARAMERDEKA.COM - Pelabuhan Lhokseumawe atau Pelabuhan Krueng Geukueh yang dikelola PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Lhokseumawe menjadi simpul utama distribusi bantuan bagi wilayah terdampak banjir di Aceh.
Guna memastikan kelancaran arus logistik, Pelindo berkoordinasi intensif dengan KSOP Lhokseumawe, Polres Lhokseumawe, TNI, Kominfo, Lanal, pemerintah daerah, serta Basarnas.
Koordinasi tersebut untuk memetakan jalur distribusi, memprioritaskan kebutuhan mendesak, serta mempercepat pemulihan situasi pasca banjir.
Seluruh bantuan berupa beras, obat-obatan, peralatan evakuasi, dan kebutuhan darurat dipusatkan di terminal pelabuhan sebelum disalurkan ke banyak titik terdampak.
Branch Manager SPMT Lhokseumawe, Aulia Rahman, menyatakan, pihaknya terus bersiaga sejak banjir meluas.
“Tim kami siaga 24 jam untuk memastikan dermaga, peralatan bongkar muat, dan rantai logistik berfungsi optimal. Pelabuhan kini menjadi pusat kendali kemanusiaan untuk mempercepat pemulihan Aceh,” tutur Aulia Rahman dati keterangan resminya, Rabu 3 Desember 2025.
Sejumlah kapal bantuan telah tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh. Kapal Negara (KN) SAR Purworejo 101 bersandar Minggu (30/11) pukul 06.00 WIB membawa 60 personel untuk membantu operasi evakuasi di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Kapal Express Bahari 2F tiba pada Minggu (30/11) pukul 19.00 WIB membawa sembako, disusul kapal kayu pengangkut bantuan dari DPRK Aceh yang tiba Senin (1/12
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat meninjau pelabuhan menyebut jalur laut menjadi satu-satunya akses efektif.
“Distribusi bantuan tidak memungkinkan lewat darat. Karena itu Pelabuhan Krueng Geukueh dimaksimalkan sebagai jalur utama,” terang Tito.
Kedatangan Express Bahari 2F turut disambut Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem). Ia memastikan bantuan segera disalurkan.
“Kita bergerak cepat agar warga yang masih terjebak banjir tidak kekurangan logistik,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, KN Antares dan kapal Express Bahari lainnya dijadwalkan sandar pada Selasa (2/12) membawa tambahan logistik dan menyediakan akses transportasi dari Langsa menuju Banda Aceh.
Pengiriman via laut dilakukan karena akses darat dari Banda Aceh hanya dapat ditembus hingga Bireuen, sementara jembatan di Kuta Blang putus total akibat banjir.
Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe memastikan seluruh kapal bisa sandar dan membongkar muatan dengan aman dan efisien demi mempercepat penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak.
