"KBRN, Cilacap: Menjelang peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran sebagai simpul logistik strategis di kawasan selatan Jawa Tengah. General Manager Pelindo sekaligus Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Intan Cilacap, Miftah Fajrisal, ST.MM, menyebut Harhubnas bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momen penting untuk memperkuat kualitas layanan.
“Harhubnas adalah momentum untuk memperkuat kebersamaan, merefleksikan peran strategis pelabuhan sebagai simpul logistik, serta meningkatkan kualitas layanan. Melalui semangat ini, kami berkomitmen menghadirkan pelayanan cepat, aman, transparan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan demi kemajuan transportasi maritim di Indonesia, khususnya Cilacap,” ungkap Miftah saat ditemui di Cilacap, Senin (15/9).
General Manager Pelindo sekaligus Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Intan Cilacap, Miftah Fajrisal, ST.MM (dok.RRI/Damara)
Menurut Miftah, semangat Harhubnas dimanfaatkan untuk mendorong inovasi layanan dan penguatan budaya kerja. Pelabuhan Tanjung Intan telah mencatatkan beberapa capaian penting sepanjang tahun terakhir, termasuk efisiensi waktu tunggu kapal (port stay) dan waktu tinggal kargo (cargo stay). Peningkatan produktivitas bongkar muat dan kemudahan layanan dicapai melalui digitalisasi sistem pengurusan kapal dan barang.
“Digitalisasi layanan adalah langkah penting agar proses pengurusan kapal dan barang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi. Selain itu, kami terus memodernisasi fasilitas seperti dermaga, gudang, dan peralatan bongkar muat untuk mendukung kelancaran arus logistik,” ujarnya.
Pelabuhan Tanjung Intan juga menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) secara konsisten untuk memastikan pelayanan berintegritas dan transparan. Perbaikan fasilitas serta penerapan program Green Port memperkuat komitmen Pelindo dalam menciptakan pelabuhan ramah lingkungan.
“Alhamdulillah, survei kepuasan pelanggan menunjukkan tren positif berkat upaya perbaikan berkelanjutan yang kami lakukan,” tuturnya.
Selain infrastruktur, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas. Miftah menekankan pentingnya budaya keselamatan kerja (K3) dan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, Environment) yang diterapkan di seluruh lini operasional.
“Penguatan budaya keselamatan dan kompetensi SDM kami yakini akan mendukung layanan pelabuhan yang aman, modern, dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Pelabuhan Tanjung Intan terus memperkuat sinergi dengan perusahaan pelayaran, pengguna jasa, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Forum komunikasi rutin dijalankan untuk menyelaraskan ekspektasi dan kebutuhan pengguna jasa dengan layanan yang diberikan.
“Selain mempermudah layanan kapal dan barang melalui digitalisasi, kami juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk pengembangan infrastruktur penunjang distribusi logistik dan penguatan komoditas ekspor daerah. Kami ingin kehadiran Pelabuhan Tanjung Intan tidak hanya sebagai simpul logistik, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan potensi pariwisata maritim Cilacap,” jelas Miftah.
Sebagai penutup, Miftah menyampaikan harapan besarnya bagi masa depan transportasi laut di Cilacap dan Indonesia. Ia menekankan pentingnya kesiapan pelabuhan menghadapi dinamika global yang terus berubah.
“Kami berharap Pelabuhan Tanjung Intan semakin modern, terintegrasi, dan berdaya saing global. Di Cilacap, kami ingin pelabuhan menjadi motor penggerak perekonomian daerah, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan dunia usaha. Secara nasional, kami berharap transportasi laut mampu memperkuat konektivitas antarwilayah dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujarnya."