Dalam rangka
mendukung peningkatan dan keterampilan teknis dalam pelaksanaan
pengelolaan proyek investasi, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo
menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Pelaksanaan Proyek Design And Build kepada
entitas Pelindo Group di wilayah Belawan pada Senin 30 Oktober 2023 di Grha
Pelindo Belawan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Group Head Manajemen Proyek, Pelindo Regional 1,
Pelindo Cabang Belawan, serta PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai salah
satu Subholding Pelindo, yang dalam bisnisnya bergerak dalam bisnis
kepelabuhanan di bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti
curah cair, curah kering, kargo umum.
Direktur Teknik PT Pelindo Multi Terminal Zuhri
Iryansyah, diwakili SVP Fasilitas Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal, Mhd.
Zulpan, dalam kata sambutannya mengatakan, metode Design and Build ini
menggunakan sistem kontraktual yang terintegrasi, dimana memungkinkan
kontraktor dan perencana bekerja sama
selama dan sepanjang pelaksanaan proyek, karena proses konstruksi dilaksanakan
bersamaan dengan proses pengembangan disain.
Diungkapkan Zulpan, metode design and build ini akan
direplika sebagai salah satu metode dalam pelaksanaan dan pengelolaan
proyek PT Pelindo Multi Terminal.
"Pelaksanaan metode Design and Build harus
dipersiapkan dengan sangat matang, saat ini SPMT akan mengadopsi metode ini
sebagai langkah percepatan pembangunan dan pengembangan pelabuhan di seluruh
wilayah pengoperasian SPMT," terang Zulpan dalam kegiatan bimbingan teknis
yang dihadiri oleh Pelindo Group di Belawan (Pelindo Reg 1, SPMT, Cabang
Belawan).
Lebih lanjut Zulpan menjelaskan, dengan peran Kontraktor
dan Perencana bekerja sama dalam satu entitas selama dan sepanjang proses
pelaksanaan proyek maka metode Design and Build selain memberi peluang untuk
meningkatkan efesiensi waktu dan biaya,
juga cepat mengantisipasi perubahan yang sering muncul dalam pelaksanaan
pekerjaan.
"Memilih metode Project Dellivery Design and Build
harus bisa memahami tentang karakter dasar proyek yang akan dikerjakan, seperti
latar belakang proyek dan kompleksitas yang dihadapi, tingkat kesiapan Sumber
Daya Manusia (SDM) maupun kesiapan Finansial dan kesiapan operasi," jelas
Zulpan.
Ditambahkan Tim Group Head Pengendalian Proyek Pelindo,
Setio, di samping itu, dalam proses pengadaan mengunakan metode ini juga harus
memberikan waktu yang cukup kepada penyedia jasa dalam menyiapkan segala
dokumen penawaran, yang antara lain digunakan untuk penyelidikan lahan tanah yang akan digunakan
dalam tahap pengerjaan.
"Pengguna jasa dan penyedia jasa harus cermat dalam
menentukan bagian pekerjaan yang berpotensi masuk dalam kategori Unforeseen,
sehingga nantinya ketepatan dalam tahap pelaksanaan pembayaran pada bagian
proyek pekerjaan dapat tercapai,” pungkas Setio.
Harapannya, kegiatan Bimbingan Teknis ini dapat
dimanfaatkan untuk menggali informasi dari para narasumber dan tentunya dapat
bisa dimanfaatkan sebagai forum diskusi antara peserta, serta menyempurnakan
proses dan produk pengaturan pekerjaan konstruksi melalui metode Design and
Build.
SELESAI