Pelabuhan Krueng Geukueh Jadi Pusat Kendali Distribusi Logistik bagi Wilayah Terdampak Banjir Aceh

TRIBUN NEWS – Pelabuhan Krueng Geukueh di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara ditetapkan sebagai titik sentral distribusi bantuan logistik bagi wilayah-wilayah yang terdampak banjir parah di Aceh.


Penetapan ini dilakukan setelah sejumlah jalur darat menuju lokasi bencana terputus, jembatan rusak, dan akses ke berbagai kecamatan masih terisolasi akibat tingginya genangan air.


Pertemuan koordinasi di Pelabuhan Krueng Geukueh, Minggu (30/11/2025) dihadiri sejumlah unsur strategis, di antaranya Kepala KSOP Lhokseumawe Azwar, Branch Manager Pelindo SPMT Lhokseumawe Aulia Rahman.


Captain SAR Nasional Maruli, perwakilan Polres Lhokseumawe melalui DanPos KP3 Pelabuhan Bripka Qafrawi, Danramil Dewantara Jamidin, Kabag Kominfo Kota Lhokseumawe Taruna, serta DanPos Lanal Pelabuhan Lettu (L) Bama Ribut.


Dalam pertemuan tersebut, seluruh unsur sepakat untuk memaksimalkan fungsi pelabuhan sebagai pusat kendali bantuan, mengingat ribuan warga masih berada di pengungsian dan membutuhkan pasokan logistik secara berkelanjutan.


Selain itu, sejumlah kecamatan masih belum dapat dijangkau melalui jalur darat sehingga distribusi bantuan melalui pelabuhan menjadi opsi paling efektif.


Persiapan juga dilakukan untuk kedatangan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang dijadwalkan mendarat di Pelabuhan Krueng Geukueh untuk meninjau langsung situasi banjir dan langkah penanganan yang sedang berjalan.


Kehadiran Mendagri diharapkan dapat mempercepat dukungan pemerintah pusat, terutama terkait logistik, peralatan, serta penguatan status darurat bencana.


Pelabuhan Krueng Geukueh kini menjadi titik vital yang menghubungkan arus bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, lembaga kemanusiaan, hingga donatur dari berbagai daerah.


Dengan infrastruktur pelabuhan yang masih dapat berfungsi optimal, proses bongkar muat bantuan berlangsung tanpa hambatan, meski situasi di lapangan masih dinamis dan menantang.


“Bagi kami, keselamatan pelayaran dan kelancaran arus logistik adalah garis depan pengabdian. Ketika bencana menutup akses darat, laut harus tetap menjadi harapan.


KSOP memastikan setiap kapal yang masuk aman, setiap distribusi berjalan tanpa hambatan, dan setiap titik bantuan mencapai warga paling terdampak.


Ini komitmen kami, pelabuhan tidak boleh berhenti ketika rakyat membutuhkan,” kata Kepala KSOP Lhokseumawe Azwar