ANTARA - Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar bersama Pelindo Multi Terminal dan Pemkab Toba menggelar "prelaunch" rumah pengelolaan sampah yang diinisiasi sebagai pusat edukasi, pengolahan, dan pemberdayaan masyarakat dalam menangani limbah khususnya eceng gondok yang selama ini menumpuk di perairan tepi Danau Toba.
Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Politik Nommensen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Rindu Erwin Marpaung dalam sambutannya mengatakan, sampah yang ada akan disortir dan diolah di rumah kelola sampah sebagai bentuk komitmen pelestarian Danau Toba dari sampah.
"Kami percaya, ketika universitas, pemerintah, dan BUMN bekerja bersama, hasilnya akan membawa manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya Rindu dalam keterangannya kepada Antara, Jumat (14/11).
Disebutkan, dalam fasilitas tersebut, masyarakat akan dilatih mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus menjaga kebersihan destinasi wisata unggulan.
"Pengelolaan sampah berbasis bukti menjadi keniscayaan," katanya.
Direktur SDM Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto dalam paparannya juga mengatakan, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi akademisi dan pemerintah daerah mampu menghasilkan solusi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
"Rumah kelola sampah bukan hanya fasilitas, tetapi gerakan perubahan. Melalui edukasi dan pendampingan dari UHKBPNP Pematangsiantar, masyarakat memiliki kemampuan baru untuk mengolah sampah, termasuk eceng gondok menjadi sumber penghasilan. Gerakan ini dapat terintegrasi dengan program pembangunan daerah, keberadaan rumah kelola ini adalah langkah penting untuk memastikan Danau Toba tidak hanya bersih dan terjaga, tetapi juga menjadi ruang ekonomi kreatif bagi warga sekitarnya," terangnya.
.
Priyanto juga berharap rumah kelola sampah nantinya menjadi pusat pembelajaran, pusat pengolahan, dan pusat harapan bagi warga Pantai Bul-bul dan seluruh kawasan Danau Toba.
Pelindo Multi Terminal, katanya, akan terus mendukung upaya-upaya yang memajukan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
Pendidikan, pelatihan serta sarana rumah pengelolaan sampah akan diwujudkan pada tahun 2026 mendatang.
Sementara itu, Rektor UHKBPNP Muktar Panjaitan menyatakan kesiapan pihaknya mewujudkan kerjasaman yang nyata.
Kolaborasi dengan dunia nyata seperti supporting sistem dari Pelindo Multi Terminal dan ilmu pengetahuan dari universitas akan berdampak bagi kehidupan masyarakat.
